GlennStewart.net – Akhir-akhir ini kepopuleran dari mobil Listrik Tengah meningkat sangat pesat, bahkan juga sangat masif. Berdasarkan pada Precedence Research, ternyata pertumbuhan dari kendaraan Listrik, termasuk di dalamnya mobil Listrik ramah lingkungan. Diprediksi akan terus mengalami peningkatan sekitar 23.1% dalam setiap tahunnya. Selama tahun 2022 hingga 2030.
Fakta Tentang Mobil Listrik yang Tidak Sepenuhnya Ramah Lingkungan
Meningkatkan kepopuleran dari mobil Listrik didukung dengan berbagai kelebihannya. Mulai dari hematnya biaya, lebih ramah lingkungan dan beberapa keunggulan lainnya. Tapi, apakah faktanya benar demikian? Jika tidak, mari kita Simak pembahasan selanjutnya dan kamu pun jadi lebih tahu tentang fakta dibalik hal tersebut:
Mobil Listrik Sudah Hadir Sejak 100 Tahun lalu
Walaupun eksistensi dari mobil Listrik baru berkembang di satu decade terakhir, tapi ternyata keberadaannya sudah ada sekitar 100 tahun lalu. Berdasarkan pada YouGov, Robert Anderson adalah orang pertama yang berhasil mengembangkan mobil Listrik tepat di tahun 1830an. Tapi sayangnya, saat itu baterai mobil Listrik belum bisa diisi ulang dan penemuannya tersebut belum bisa dianggap menjadi suatu yang menjanjikan.
Baru tepat di tahun 1859, ternyata penemuan baterai bisa diisi ulang dan membantu proses perkembangan dari mobil Listrik. Sekitar tahun 1890, ada Willian Marrison sebagai seorang ahli kimia berhasil membuat mobil Listrik yang bisa melaju dengan kecepatan sekitar 30 Kilometer per satu jam. Penemuan tersebut ternyata mendapatkan sambutan sangat baik dari public, dan dianggap menjadi awal yang sangat menjanjikan untuk mobil Listrik itu sendiri.
Mobil Listrik Lebih Ramah di Dompet
Secara umum, ternyata mobil Listrik bisa lebih ramah di dompet jika dibandingkan dengan mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak bumi. Berdasarkan Kata data, mobil Listrik biasanya akan membutuhkan budget sekitar Rp10.000 untuk menempuh jarak sekitar 72 kilometer. Berbeda dengan mobil konvensional, biasanya akan membutuhkan sekitar Rp60.000 hingga Rp70.000 untuk menempuh jarak 72 kilometer. Tidak hanya tentang bahan bakarnya saja, tapi biaya untuk perawatannya juga, hingga suku cadangnya tergolong lebih murah jika dibandingkan dengan mobil bahan bakar minyak.
Tapi memang cukup disayangkan, karena pada umumnya mobil Listrik menawarkan harga yang lebih mahal dan tinggi jika dibandingkan dengan mobil menggunakan bahan bakar. Tapi tidak menutup kemungkinan, suatu saat mungkin saja harga mobil bisa lebih terjangkau.
Mobil Listrik Tidak Sepenuhnya Aman Pada Lingkungan
Bila kamu merasa bahwa mobil Listrik ramah lingkungan, nyatanya kamu sangat keliru. Karena faktanya mobil Listrik tidak sepenuhnya menawarkan keamanan pada ramah lingkungan. Bisa dilihat dari Young People Trust For The Environment, bahwa emisi karbon yang dikeluarkan dalam pembuatan mobil Listrik ternyata bisa dua kali lebih besar dibandingkan dengan mobil konvensional.
Besarnya emisi karbon tersebut ternyata datang dari pembuatan baterainya itu sendiri. Pembuatan baterai dengan kapasitas sekitar 1 kWh, diperkirakan dapat menghasilkan emisi sekitar 150 Kilogram karbon dioksida. Bila rata-rata mobil Listrik menggunakan baterai dengan kapasitas sekitar 60 kWh, maka akan terdapat 9 ton karbon dioksida yang dapat dihasilkan saat baterainya dibuat.
Tidak hanya itu saja, baterai di mobil Listrik juga terbuat dari logam langka. Seperti dengan kobalt yang beracun hingga terbuat dari litium. Jika baterainya sudah habis, maka otomatis maka pakainya juga otomatis habis. Dan dibiarkan terlantar begitu saja. Hal tersebut ternyata malah akan berpotensi mencemari lingkungan secara langsung.
Tetap Ramah Lingkungan Dibandingkan Mobil Konvensional
Berdasarkan informasi dari Forbes, ternyata selama masa pakainya mobil Listrik dianggap tetap lebih ramah lingkungan jika dibandingkan mobil konvensional. Hal tersebut disebabkan karena kebutuhan dari bahan bakar mobil Listrik lebih rendah emisi karbonnya jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak. Tapi ada data lain juga, informasi yang didapatkan dari Reuters ternyata kita membutuhkan pengendaraan mobil Listrik sekitar 21.700 kilometer untuk membuatnya lebih ramah pada lingkungan. Atau ramahnya mobil Listrik pada lingkungan baru bisa dirasakan Ketika jarak tempuhnya seperti yang disebutkan.
Karena dengan jarak sama, mobil bahan bakar minyak pada umumnya akan menghasilkan lebih banyak emisi yang berbahaya. Jarak tempuh sendiri tergantung atas sumber Listrik juga model dari mobil listriknya. Jika seperti Norwegia yang kebanyakan sumber listriknya dari energi ramah lingkungan, maka hanya akan membutuhkan jarak sekitar 13.500 kilometer saja. Tapi jika kebanyakan sumber listriknya dari bahan bakar fosil, setidaknya akan membutuhkan sekitar 126.000 kilometer terlebih dahulu.
Berikut Keunggulan dan Kekurangan Mobil Listrik Dibandingkan Mobil Konvensional
Mobil Listrik memang hadir dengan banyak kecanggihan dan juga keunggulannya. Tapi ternyata tidak berarti mobil Listrik ini sepenuhnya terus unggul dibandingkan dengan mobil konvensional. Berdasarkan informasi dari Solar Reviews, ternyata berikut ada beberapa keunggulan dan kekurangan dari mobil Listrik.
- Keunggulan
-
- Lebih sedikit emisi karbonnya dan lebih ramah pada lingkungan
- Lebih hemat dari pengeluaran biaya
- Dianggap lebih nyaman, karena bisa berjalan dengan lebih halus dan tidak berisik
- Untuk proses perawatannya lebih sedikit jika dibandingkan dengan mobil konvensional
- Kekurangan
-
- Jarak tempuhnya tidak bisa jauh, rata-rata untuk mobil Listrik biasanya hanya bisa digunakan dengan jarak tempuh sekitar 150 hingga 600 kilometer sebelum daya baterainya habis
- Untuk saat ini, stasiun pengisian daya baterai mobil Listrik di Indonesia masih jarang dan masih sangat terbatas. Biasanya hanya tersedia di kota-kota besar, dan dapat ditemukan dibeberapa titik saja
- Waktu pengisian dayanya membutuhkan waktu cukup lama, waktu paling cepat yang dibutuhkan untuk pengisian di stasiun akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit dan baterai hanya akan terisi sekitar 80% saja
- Untuk biaya awal pembelian mobil Listrik akan lebih tinggi
Perkembangan dari mobil Listrik sendiri masih terbuka sangat luas. Pun dengannya tidak menutup kemungkinan, bahwa ke depannya mobil Listrik akan jauh lebih efisien atas dayanya. Lebih cepat dalam pengisian baterainya dan mungkin dari sisi harga bisa lebih terjangkau. Tambahannya, mobil Listrik sendiri bisa jadi pilihan kendaraan yang lebih ramah pada lingkungan.
Walaupun untuk dari sisi jumlahnya belum begitu banyak, tapi tren peningkatan penjualan mobil Listrik di Indonesia sudah terus mengalami perkembangan. Bahkan masuknya mobil Listrik ke Indonesia sudah didukung dengan infrastruktur penunjang lainnya. Satu diantaranya adalah dengan hadirnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum, yang memang sudah tersebar dibeberapa titik di Indonesia. Walaupun memang kehadirannya masih terbatas, tapi penggunaan mobil Listrik di kota-kota besar cukup berkembang.
Baca Juga : Kelemahan Dan Tantangan Memiliki Mobil Listrik