GlennStewart.net – Mungkin kamu pernah mendengar bahwa mobil matic kerap kali dianggap boros, jika pernah ternyata itu hanya sekadar mitos belaka. Tidak hanya menyoal tentang bahan bakar, mobil otomatis ini pun kerap kali dianggap mahal dalam perawatannya, bahkan memiliki sebuah tarikan yang lambat. Tapi karena teknologi yang semakin berkembang dalam dunia otomotif, mitos tersebut ternyata sangat bisa dengan gampang untuk dibantah. Bahkan kendaraan dengan transmisi otomatis ini sudah mendominasi di masyarakat, bahkan mengancam eksistensi dari mobil manual.

Mitos-Mitos Mobil Matic

Penasaran tentang mitos apa saja yang sering dan gampang dipercaya oleh masyarakat tentang mobil otomatis? Yuk langsung saja simak pembahasan selanjutnya, akan meluruskan tentang pandangan masyarakat juga pandangan kamu mengenai mobil matic secara lebih lengkap.

Biaya Rawat yang Mahal

Mitos pertama dari mobil matic, kerap kali dianggap biaya perawatannya yang mahal dan sering juga dianggap mahal. Bahkan terbilang rumit. Tapi mitos tersebut tentu tidak benar, karena masyarakat sudah mulai sadar tentang pentingnya bagaimana merawat mobil. Jika kamu merawat mobil sesuai dengan ketentuan dan standar dari pabrik, maka daya tahan dari mobilnya akan otomatis lebih awet, memiliki umur Panjang. Memang tidak bisa dipungkiri, biaya dari reparasi mobil otomatis pada umumnya akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang manual.

Intinya adalah seperti mobil manual, proses perawatan yang rutin wajib dilakukan agar bisa mencegah kerusakan yang lebih parah. Dengannya akan membuat kamu tidak akan mengeluarkan modal atau budget yang lebih tinggi. Perawatan rutin yang dimaksud adalah seperti harus melakukan penggantian oli berkala, memeriksa system pendingin dan bahkan pembersihan filter dengan beberapa komponen lainnya.

Dibranding Boros Bahan Bakar

Mitos yang kedua dari mobil otomatis, adalah seringkali dianggap menjadi kendaraan yang boros bahan bakar. Di zaman dahulu, teknologi tidak canggih seperti sekarang dan hal tersebut membuat mobil transmisi otomatis jadi kurang begitu efisien pada penggunaan bahan bakar minyak. Tapi mobil anyar di masa sekarang sudah menggunakan teknologi canggih dan ada pembakaran injeksi. Teknologi tersebut disertai dengan banyak sensor hingga ECU. Dengannya penggunaan bahan bakar akan menjadi lebih hemat.

Pada sisi lain, mobil jenis MPV atau Multi Purpose Vehicle yang matic ternyata hanya menghabiskan sekitar 1 liter saja dalam jarak tempuh sekitar 12 kilometer atau perbandingannya 1:12. Terbilang sangat hemat bukan? Bahkan jika kamu bandingkan dengan mobil transmisi manual, kendaraan dengan teknologi injeksi in jauh lebih irit. Sementara itu, konsumsi bahan bakar dari mobil manual sangat bergantung pada pengemudinya. Bila kamu sering mengoperasikan mesin di putaran yang tinggi, maka konsumsi bahan bakar akan lebih boros jika dibandingkan dengan mobil yang otomatis.

Mobil Matic Tidak Boleh Diderek

Faktanya, banyak anggapan dari masyarakat yang mengatakan bahwa mobil otomatis atau matic tidak boleh diderek. Tapi ternyata itu memang hanya mitos saja, faktanya mobil transmisi ini dapat diderek walaupun ada beberapa hal yang memang harus diperhatikan secara tepat. Pertama, kamu harus tahu bagaimana posisi penggerak dari kendaraan otomatis ini. Untuk mobil penggerak roda depan, maka kedua roda belakang dan roda depannya harus diangkat secara bersamaan.

Hal tersebut juga berlaku sebaliknya. Jika posisi proses pengangkatannya tidak tepat Ketika proses menderek, maka hal tersebut akan menyebabkan kerusakan pada komponen kendaraan. Salah satunya pada katup transmisinya. Sementara itu, Ketika mobil matic kamu akan diderek. Pastikan bahwa tuas transmisi pada pada posisi Netral atau pada posisi symbol N dan mesinnya harus dalam keadaan mati.

Sering Dianggap Kurang Bertenaga

Mobil matic dianggap menghasilkan tenaga kurang, dan lagi-lagi di zaman dahulu transmisi satu ini memang dibilang sangat sederhana. Dengannya, para pabrikan pun pada umumnya akan meningkatkan kapasitas mesin agar bisa mengatasi kekurangan dari system transmisi ini. Tapi tidak dengan zaman sekarang, dalam dunia otomotif sudah berkembang sangat amat pesat. Dengannya transmisi otomatis ini terus mengalami kenaikan serta perkembangan performa. SEperti dengan hadirnya teknologi CVT atau Continuously Variable Transmission. Menjadi sebuah teknologi yang diadaptasi oleh mobil otomatis agar bisa meningkatkan akselerasi juga kenyamanan pengguna saat berkendara di jalanan.

Tidak Menggunakan Posisi Parking Saat Memanaskan Mobil

Anggapan tentang posisi transmisi Parking saat memanaskan mobil juga ternyata hanya sekadar mitos saja. Karena faktanya, kamu sebagai pemilik dan pengguna mobil otomatis diberikan kesempatan untuk menggunakan posisi P atau N Ketika memanaskan dilakukan. Dua posisi tersebut tidak ada masalah, sebab di posisi transmisi tersebut ternyata mesin dan oli bisa berputar dengan proses pelumasan tetap berlangsung sangat apik.

Pada sisi lain, memanaskan mobil dengan posisi Parking juga lebih direkomendasikan. Posisi tersebut dianggap lebih aman, karena Ketika tuas terjengkal. Maka mobil tidak bisa bergerak secara tiba-tiba. Tapi jika kamu masih merasa ragu, periksa dan cek buku panduan pemilik dari kendaraannya. Tujuannya agar bisa tahu bagaimana petunjuk spesifiknya tentang bagaimana cara memanaskan mobil transmisi otomatis.

Karena memang ada masanya bahwa setiap tipe atau model mobil memiliki standar atau rekomendasi yang berbeda. Sebagai tipsnya, usahakan untuk dapat menghindari memanaskan mobil dengan menekan pedal gas secara terus menerus atau berlebihan. Sebab hal ini pada dasarnya tidak akan mempercepat proses pemanasan, tapi malah akan memberikan efek buruk terjadinya keausan.

Tarikan Mobil Matic Lambat

Ada juga mitos bahwa mobil otomatis memiliki tarikan yang lambat jika dibandingkan dengan kendaraan manual. Tidak sedikit dari masyarakat yang percaya bahwa mobil otomatis tidak bisa menawarkan atau memberikan performa yang sama dengan transmisi manual. Utamanya soal percepatan atau akselerasi.

Walaupun begitu, kini mobil transmisi otomatis sudah dilengkapi dengan kopling ganda atau sebuah dual clutch transmission. Teknologi tersebut sangat memungkinkan terjadinya perpindahan gigi, cepat dan halus. Bahkan hampir mirip serta setara dengan mobil manual. Dan hal tersebut membuat tarikan mobilnya menjadi lebih responsif, lebih agresif.

Kampas Cepat Aus Saat Terjebak Macet

Mitos terakhir tentang mobil matic, adalah tentang posisi transmisi Netral Ketika sedang terjebak macet. Beberapa orang memiliki anggapan bahwa posisi N sangat dibutuhkan agar bisa mencegah keausan pada kampas.

Tapi faktanya, ternyata menahan mobil dalam posisi transmisi D Ketika terkena macet tidak akan menyebabkan keausan pada koplingnya. Transmisi otomatis memang sudah dirancang sedemikian rupa agar bisa menghadapi suatu situasi tersebut.

Jika kamu mempertahankan posisi dan kemudian menggunakan rem, maka gesekan transmisi juga tidak akan terjadi. Transmisi satu ini sudah dibuat khusus, tujuannya agar putaran otomatisnya berkurang. Pun pada intinya, penggunaan transmisi otomatis akan berkurang pada kenyamanan kamu sebagai pengendara mobilnya.

Nah itulah beberapa mitos tentang mobil matic yang harus kamu pahami dan perlahan harus diubah. Jika sekarang ada keinginan untuk membeli dan memilikinya, maka tinggal survey harga dan sesuai dengan budget juga kebutuhan kamu ya.

Baca Juga : Panduan Jitu Memilih Mobil Terbaik dengan Tepat Agar Tidak Keliru

By idwnld8