GlennStewart.net – Sebagai kendaraan yang ramah lingkungan, tentu mobil listrik tidak bisa dipisahkan dari yang namanya penggunaan baterai. Selain kemampuan untuk menggerakkan mobil, berbagai fitur yang ada didalamnya pun turut ambil bagian. Nah, yang sering menjadi pertimbangan bagi pengguna mobil listrik adalah kemampuan baterai hingga batas pengisian ulang. Berbeda dengan mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil, mobil listrik ini menggunakan yang namanya pengisian baterai.

Berbicara soal isi ulang baterai maka ada beberapa hal yang merupakan bagian dari teknologi yang digunakan. Mulai dari jenis pengisian baterai, kemudian bagaimana metode pengisiannya hingga berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh. Berikut ini penjelasannya.

Jenis-Jenis Pengisian Baterai

Dipasaran sendiri ada beberapa jenis pengisian baterai mobil listrik yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Namun, bukan itu saja karena ada juga yang berdasarkan kecepatan serta sumber daya yang digunakan:

Pengisian Level 1 (Pengisian Rumah Tangga)

Metode yang satu ini dikhususkan untuk mereka yang memiliki mobil listrik di rumah tinggal. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan soket listrik rumah dengan standar 220V. Meski tergolong lambat akan tetapi cukup untuk kebutuhan harian yang tidak memerlukan jarak jauh. Adapun waktu pengisian dengan metode ini berkisar antara 8 hingga 20 jam.

Pengisian Level 2 (Pengisian Cepat)

Sesuai dengan tingkatnya maka voltase yang digunakan cukup tinggi atau sekitar 240V. Waktu pengisiannya sendiri cukup cepat dibandingkan level 1 yaitu sekitar 3 hingga 8 jam. Umumnya, jenis pengisian ini ada di pusat perbelanjaan atau tempat pengisian khusus.

Pengisian DC Fast Charging (Pengisian Super Cepat)

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pengisian baterai sangat tergantung dari sistem yang digunakan. Contohnya pengisian DC Fast Charging ini dimana sistemnya menggunakan arus searah atau DC.

Tentu saja, teknologi membuat baterai jadi jauh lebih cepat terisi dibandingkan dengan metode yang sudah disebutkan diatas. Hanya butuh waktu kurang lebih 30 menit hingga 1 jam untuk mengisi pencapaian baterai hingga 80%. Kekurangannya adalah tidak semua jenis mobil listrik memiliki sistem canggih agar pengisiannya berjalan maksimal.

Metode Pengisian Baterai

Selain jenis pengisian yang bervariasi, maka ada lagi metode yang berbeda saat mengisi ulang baterai. Hal ini tidak terlepas dari sistem yang digunakan dimana masing masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Apa saja itu:

Pengisian Konvensional (Plug-in Charging)

Metode ini umum digunakan untuk mengisi daya mobil listrik entah itu penggunaan pribadi maupun di stasiun pengisian umum. Cukup mencolokkan soket listrik dan tunggu beberapa saat maka baterai pun akan terisi. Enaknya, sistem ini tersedia di berbagai tempat dikarenakan aksesnya yang memang cukup luas. Hanya saja, pengisiannya tergantung dari jenis pengisi daya yang digunakan.

Wireless Charging (Pengisian Nirkabel)

Teknologi yang ada pada mobil listrik akan tetap mengalami perubahan atau perkembangan sesuai dengan kebutuhan. Termasuk pengisian ulang baterai yang tanpa menggunakan kabel sama sekali. Adapun metode yang digunakan dengan cara mentransfer energi melalui induksi elektromagnetik. Tentu cara ini jauh lebih praktis karena memang tidak mengggunakan kabel sama sekali. Namun, metode ini benar benar menggunakan sistem yang berbeda  bahkan ditengarai tidak efisien.

Battery Swapping (Pertukaran Baterai)

Sesuai dengan namanya, metode ini terbilang cukup mudah bahkan jauh lebih praktis. Pengguna cukup mengganti baterai yang kosong dengan baterai yang sudah terisi penuh. Hanya saja, standar baterai yang digunakan benar benar seragam agar bisa maksimal saat diperlukan.

Waktu Pengisian Baterai

Banyaknya masyarakat yang masih ragu dengan mobil listrik ini tidak terlepas dari waktu pengisian baterai. Dimana faktor yang mempengaruhi antara lain kapasitas baterai serta jenis pengisi data yang digunakan. Umumnya, mobil listrik di Indonesia memiliki kapasitas antara 40 hingga 100 kWh.

Artinya, semakin besar kapasitas baterai yang digunakan maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pengisian. Kita mulai dari pengisian level 1 dimana waktu yang diperlukan sekitar 8 hingga 20 jam. Kemudian, untuk pengisian level 2 dibutuhkan waktu 3 hingga 8 jam hingga penuh. Sementara itu, untuk DC Fast Charging butuh kurang lebih 1 jam yang disarankan bagi mereka yang hendak bepergian dengan perjalanan jauh.

Oh ya, kecepatan pengisian baterai pun tak luput dari faktor eksternal seperti suhu lingkungan. Di suhu rendah maka dapat dipastikan jika pengisian baterai membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan satu lagi, kondisi baterai juga turut ambil bagian dalam hal cepat tidaknya pengisian.

Biaya Pengisian Baterai Mobil Listrik: Hemat dan Efisien?

Keuntungan yang ditawarkan mobil listrik adalah biaya operasional yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan mobil yang berbahan bakar fosil. Hal ini disebabkan oleh penggunaan baterai dimana mau tidak mau pemilik kendaraan harus memperhatikan kondisinya termasuk biaya. Berbicara soal biaya pengisian baterai memang sangat tergantung dari beberapa faktor seperti tarif listrik yang dikenakan per daerah berbeda. Kemudian kapasitas dari baterai mobil itu sendiri hingga jenis pengisi daya yang digunakan.

Tak hanya itu, pemilik kendaraan pun bisa mempertimbangkan pengisian dirumah walau durasi yang diperlukan lebih lama dibandingkan dengan mengisi di tempat umum. Hal ini disebabkan biaya yang dikenakan jauh lebih murah.

Pengisian di Rumah

Pilihan ini sudah pasti dibutuhkan mengingat pemilik kendaraan mobil listrik sering mengaplikasikannya di rumah. Selain itu, cara ini tergolong hemat karea biaya yang dikeluarkan tidak terlalu mahal.

Meski tarif listrik untuk rumah berbeda beda namun rata rata per kWhnya dibandrol Rp 1500. Jadi, jika Anda pun mobil dengan kapasitas baterai 50 kWh misalnya maka untuk mengisi secara penuh diperlukan biaya sekitar Rp 85.000. Tentu saja ini jauh lebih murah dibandingkan menggunakan bahan bakar fosil.

Selain itu, pemilik mobil jauh lebih diuntungkan karena mengisi baterai pada waktu malam dimana kita tahu tarif listrik yang dikenakan pun jauh lebih rendah. Atau, bisa juga menggunakan panel surya sehingga biaya yang dihemat jauh lebih berkurang.

Pengisian di Stasiun Umum

Pemerintah sendiri dalam rangka mendorong penggunaan mobil listrik terus mengupayakan infrastruktur atau dalam hal ini membangun yang namanya SPKLU. Singkatan dari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum. Hanya saja, bagi mereka yang menggunakan fasilitas ini harus bersiap dengan harganya yang mahal dibandingkan pengisian di rumah. Adapun biaya yang dikenakan berkisar antara Rp. 2.500 hingga Rp. 3.000 untuk per kWh.

Untuk mereka yang tidak mempermasalahkan biaya bisa juga mencoba fasilitas DC Fast Charging dimana hanya butuh kurang lebih 30 menit hingga 1 jam untuk mengisi baterai hingga 80%.

Bagaimana, sudah bisa menentukan pilihan pengisian baterai yang sesuai dengan kebutuhan? Yang pasti, metode yang digunakan menawarkan kelebihan dan kekurangan terlebih dari segi biaya hingga waktu pengisian.

Baca Juga : Pahami Perbedaan Jenis-Jenis Mobil Yang Ada Saat Ini

By idwnld8

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *