GlennStewart.net – Tidak sedikit yang tahu bahwa mobil listrik di Indonesia sudah mulai diperkenalkan sejak tahun 2022. Seiring dengan perkembangan dan derasnya informasi membuat kendaraan yang satu ini sudah mulai dikenal masyarakat. Adapun mobil listrik yang dimaksud disini sudah identik dengan yang namanya baterai untuk menggerakkan. Dan tentu saja ini tidak salah. Namun, tahukah Anda bahwa ada 4 jenis mobil listrik yang ada di Indonesia? Apa saja itu? Berikut ini ulasannya!
4 Jenis Mobil Listrik di Indonesia
Adapun jenis mobil listrik yang hadir di pasaran Indonesia tidak terlepas dari inovasi produsen mobil listrik itu sendiri. Tentu, sebagai masyarakat bijak mau tidak mau harus bisa mengetahuinya agar tak salah pilih. Dengan menentukan pilihan berdasarkan jenis mobil listrik setidaknya memberikan kenyamanan dan rasa aman dalam berkendara:
Battery Electric Vehicles (BEV)
Battery Electric Vehicles (BEV) merupakan jenis mobil yang sepenuhnya menggunakan energi dari baterai untuk menggerakkan motor listrik. BEV tidak memiliki mesin pembakaran internal (ICE) dan hanya mengandalkan listrik yang disimpan dalam baterai untuk beroperasi.
Tentu, dengan fitur yang seperti itu tidak akan menghasilkan emisi gas alias nol atau tidak ada sama sekali. Pastinya ini menjadi pilihan menarik dikarenakan ramah lingkungan. Selain itu, biaya operasionalnya juga cenderung rendah dibandingkan dengan mobil konvensional. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan komponen yang sedikit.
Enaknya lagi, jenis mobil listrik yang satu ini bisa diisi ulang dirumah, di stasiun pengisian umum, atau menggunakan pengisian cepat di stasiun khusus.
Tapi, perlu diketahui bahwa jenis mobil listrik ini memiliki jangkauan yang tergantung pada kapasitas baterai. Bahkan, untuk pengisiannya sendiri membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan mengisi bahan bakar konvensional. Di Indonesia, jenis mobil yang menggunakan sistem ini adalah Tesla Model 3, Nissan Leaf, Hyundai Ioniq Electric.
Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV)
Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV) adalah kendaraan yang memiliki kombinasi antara mesin pembakaran internal dan motor listrik. PHEV dapat diisi ulang melalui sumber listrik dan dapat beroperasi dengan bahan bakar konvensional ketika daya listrik habis.
Kelebihannya sendiri adalah memungkinkan pengemudi untuk menggunakan listrik untuk perjalanan pendek dan bahan bakar untuk perjalanan jauh. Dengan emisi rendah saat dijalankan bisa menjadi pertimbangan yang cukup untuk membelinya.
Tapi, kekurangan dari jenis mobil listrik ini adalah sistem yang lebih kompleks dibandingkan BEV, yang tentu saja dapat menyebabkan biaya perawatan lebih tinggi. Belum lagi bobotnya yang jauh lebih berat sehingga mempengaruhi efisiensi bahan bakar. Untuk jenis kendaraan yang menggunakan teknologi ini adalah Toyota Prius Plug-in, Mitsubishi Outlander PHEV.
Hybrid Electric Vehicles (HEV)
Hybrid Electric Vehicles (HEV) adalah kendaraan yang menggabungkan mesin pembakaran internal dan motor listrik. Namun, HEV tidak dapat diisi ulang dari sumber listrik eksternal; baterai diisi ulang saat kendaraan berjalan melalui sistem regeneratif.
Enaknya, HEV menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil, terutama dalam kondisi lalu lintas kota yang padat. Belum lagi pengisian baterai yang bisa dilakukan secara otomatis. Dibalik kelebihannya, ternyata kekurangan pada jenis mobil listrik ini adalah masih bergantung pada bahan bakar fosil untuk perjalanan yang lebih panjang. Yang tentu saja masih menghasilkan emisi saat terjadi pembakaran internal.
Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV)
Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV) menggunakan hidrogen sebagai sumber energi, yang diubah menjadi listrik melalui sel bahan bakar. FCEV hanya menghasilkan emisi uap air, menjadikannya pilihan yang sangat ramah lingkungan.
Enaknya, jenis mobil listrik yang satu ini memiliki waktu pengisian yang cepat bahkan nyaris mirip saat mengisi bahan bakar di mobil konvensional. Sangat cocok digunakan untuk perjalanan yang jauh karena memiliki jangkauan yang lebih jauh.
Sayangnya, kecanggihan teknologi yang dimiliki oleh jenis mobil listrik ini tidak disertai dengan jaringan pengisian hidrogen. Yang tentu saja membatasi penggunaan FCEV terutama di daerah. Belum lagi emisi yang dihasilkan dikarenakan adanya proses produksi hidrogen.
Intinya, 4 jenis mobil listrik ini memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga memudahkan konsumen untuk menentukan pilihan. Yang pasti, tetap sesuaikan dengan kebutuhan mengingat kekurangan yang dimiliki justru bisa diatasi dengan kelebihan yang ada.
Keuntungan 4 Jenis Mobil Listrik di Mata Konsumen
Yang namanya konsumen pasti menginginkan untung yang besar saat membeli satu produk bukan? Begitu juga jika dihadapkan dengan jenis mobil listrik di Indonesia yang sudah dijelaskan diatas. Karena tidak sedikit masyarakat yang masih kurang memahami apa saja keuntungan yang mereka dapatkan saat membeli. Berikut ini ulasannya:
Battery Electric Vehicles (BEV)
Adapun keuntungan bagi konsumen adalah ramah lingkungan. Dikarenakan sistem BEV ini tidak menghasilkan emisi gas buang, memberikan kontribusi besar pada pengurangan polusi udara dan perubahan iklim.
Selain itu, biaya operasionalnya pun cenderung rendah dibandingkan mobil berbahan bakar bensin atau diesel. Biaya perawatan juga lebih murah karena BEV memiliki lebih sedikit komponen mekanis yang bergerak, mengurangi kebutuhan perawatan rutin.
Berita baiknya lagi, pihak pemerintah memberikan keringanan pajak atau diskon parkir untuk pemilik mobil listrik. Menarik bukan?
Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV)
Adapun manfaat yang diterima konsumen adalah bisa memanfaatkan listrik untuk perjalanan pendek dan menggunakan bahan bakar konvensional untuk jarak yang lebih jauh. Ini memberikan kenyamanan karena mereka tidak sepenuhnya tergantung pada stasiun pengisian listrik.
Konsumen yang sering menggunakan mobil dalam mode listrik akan menghemat bahan bakar secara signifikan, terutama dalam penggunaan sehari-hari di dalam kota. Selain itu, PHEV memungkinkan konsumen merasakan pengalaman mobil listrik tanpa kekhawatiran terkait jangkauan baterai, karena masih ada mesin konvensional sebagai cadangan.
Hybrid Electric Vehicles (HEV)
Efisiensi Bahan Bakar menjadikannya lebih unggul dan memberikan keuntungan buat konsumen. Terlebih saat saat berkendara di dalam kota dengan lalu lintas padat, di mana regenerasi energi membantu mengisi ulang baterai.
Karena baterai HEV diisi ulang secara otomatis saat kendaraan beroperasi, maka konsumen tidak perlu mencari stasiun pengisian atau mengatur waktu untuk mengisi daya. Tak hanya itu, emisi yang dihasilkan HEV jauh lebih rendah meskipun menggunakan bahan bakar fosil.
Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV)
Pengisian Cepat. Yup, ini adalah keuntungan yang diberikan bagi konsumen dimana pengisian hidrogen di FCEV hampir secepat mengisi bahan bakar mobil konvensional. Tentu ini memberikan kenyamanan bagi konsumen yang tidak ingin menunggu lama seperti saat mengisi daya BEV. Belum lagi FCEV menawarkan jangkauan yang lebih jauh dibandingkan dengan BEV, sehingga lebih ideal bagi konsumen yang sering bepergian jauh. Dan tidak lupa, jenis mobil yang satu ini juga ramah lingkungan.
Tertarik untuk membeli? Diharapkan dengan penjelasan sederhana diatas setidaknya menambah referensi dalam menentukan pilihan mobil listrik.
Baca Juga : Cara Membuat Automotif Sport Car Selalu Mengkilap